Senin, 13 Desember 2010

Sakit Sebagai Kifarat Dosa

Tak perlu Anda bersedih dalam sakit karena itu adalah ujian dalam ibadah Anda. Salah satu bukti kasih sayang-NYA adalah, Tuhan mengutus 4 malaikat untuk selalu menjaga kita dalam sakit. Berikut adalah penjelasannya;

“Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya.” Ujaran Rasulullah SAW tsb diriwayatkan oleh Abu Imamah al Bahili. Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda :

"Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya." Allah memerintahkan :

  1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
  2. MAlaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya
  3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.
  4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.

Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba.

Namun untuk malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa2nya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : "Ya Allah mengapa dosa2 ini tidak Engkau kembalikan?”

Allah menjawab : “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa2nya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa2 tersebut ke dalam laut.”

Dengan ini , maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Sakit panas dalam sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama setahun.”

Kamis, 09 Desember 2010

05-12-2010 @ UPI BANDUNG





Sebait Doa Untuk Sahabat Tercinta

Ya Allah..
Sungguhpun hamba tak merasa lebih bisa daripada mereka..
Hamba hanya ingin menjadi penerang, saat mereka kehabisan minyak lentera mereka..
Hamba hanya ingin penyejuk, saat mereka merasa gerah atas kacau balaunya apa yang ada di dunia..

Ya Allah..
Hamba lakukan ini hanya karena tak ingin meliat saudari saudari hamba jatu dan berputus asa..
Hamba ingin mereka kembali seperti dulu kala..
Tersenyum, dan tetap kuat menghadapi ganasnya dunia..

Ya Allah..
Hamba hanya ingin mengingatkan mereka, betapa Maha Pengasih dan Maha Penyayangnya Engkau, Tuhan alam semesta..
Hamba hanya ingin mengingatkan mereka, Engkau tak akan memberikan cobaan diluar kemampuan mereka..
Hamba ingin kami dapat bersama-sama kembali, menapaki jalan panjang menuju ridho-Mu..

Ya Allah...
Disini, di hamparan sajadah panjang ini..
Hamba berdo'a padaMu, wahai Dzat yang bersemayam di arsy..
Jalinkanlah selalu persaudaraan yang terikat antara Hamba dan mereka..
Jangan pisahkan kami karena ujianyang Engkau berikan..
Persatukan kami dengan cintaMu, Ya Allah..

أحبهم لأن الله

Rabu, 24 November 2010

AMALAN YANG MEMBUAT SYETAN TAKUT

DIALOG dengan syetan..

"Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak saalat?

"Aku merasa panas dingin dan gemetar."

"Kenapa?"

"Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat."

"Jika seorang umatku berpuasa?"

"Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka."

"Jika ia berhaji?"

"Aku seperti orang gila."

"Jika ia membaca Alquran?"

"Aku merasa meleleh laksana timah di atas api."

"Jika ia bersedekah?"

"Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji."

"Mengapa bisa begitu?"

"Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya."

"Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?"

"Suara kuda perang di jalan Allah."

"Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?"

"Taubat orang yang bertaubat."

"Apa yang dapat membakar hatimu?"

"Istighfar di waktu siang dan malam."

"Apa yang dapat mencoreng wajahmu?"

"Sedekah yang diam - diam."

"Apa yang dapat menusuk matamu?"

"Salat fajar"

"Apa yang dapat memukul kepalamu?"

"Saalat berjamaah."

"Apa yang paling mengganggumu?"

"Majelis para ulama."

"Bagaimana cara makanmu?"

"Dengan tangan kiri dan jariku."

"Dimanakah kau menaungi anak - anakmu di musim panas?"

"Di bawah kuku manusia."

Jumat, 19 November 2010

Engkau Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu, Ya Allah..

Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu, Ya Rabb..

Baru kemarin rasanya, aku bersedih hati karena papa dengan mobil barunya, menabrak pagar rumah orang..

Baru kemarin rasanya, aku terkaget-kaget melihat dengan mata kepalaku sendiri, tetanggaku terguyur air mendidih..

Baru kemarin rasanya, hatiku tak berasa, tak damai, tak tenang, banyak timbul pikiran-pikiran negatif terhadapMu di hati ini..

Tapi sekarang, rasanya hati ini telah lapang..lebih tenang, telah menemukan kembali kedamaian..

Melihat papa beserta mobil barunya sudah pulih kembali seperti sedia kala..

Menyaksikan tetangga yang baru saja kemarin tertimba musibah, sekarang telah bisa tertawa lagi..

juga merasakan, setelah mendengarkan sedikit nasihat dari ustadzku di pondok,

Rasanya tak ada lagi pikiran-pikiran negatif terhadapMu lagi, Ya Allah..

Ampuni aku yang pernah suudzan padaMu, Yaa Rabbunnass..

KalamMu tak pernah salah, KitabMu selalu benar, Ya Rabbi..

"Karena Sesungguhnya Sesudah KESULITAN itu ada KEMUDAHAN. Sesungguhnya Sesudah KESULITAN itu ada KEMUDAHAN." (QS. Al Insyiroh:5-6)

Kata Ustadzku di pondok, kesulitan itu paling hanya sedikit, tapi biasanya, setelah kesulitan, pasti datang kemudahan (kesenangan) yang begitu berlimpah..

subhanallah, Maha Suci Allah yang dapat dengan semudah itu membolak-balikan hati manusia..

Ya Allah, jadikan hamba lebih kuat, lebih sabar, dan lebih dewasa dengan pengalaman ini..

Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu, Ya Rabbi..


Selasa, 16 November 2010

diantara riuh takbir yang menggema...

Diantara riuh gema takbir yang berkumandang di seluruh negeri

Lihat disana, disebuah pelosok yang teroslasi

Seorang anak, menatap nanar pada tubuhnya yang tak lagi ia urusi

Rasa lapar dan haus yang menyerangnya, tak lagi ia peduli

Bibirnya yang kering, tak sanggup lagi meminta petunjuk Illahi

Di kala semua orang sibuk mempersiapkan diri untuk idul adha esok nanti

Ia sendiri, tak ada yang peduli, sunyi sepi menjadi teman sejati

Hatinya kosong, cahaya terang yang beberapa saat lalu menghiasi, kini tiada lagi

Kemana lagi, dimana lagi, dia akan dihargai?

Jika ia rasa Tuhannya mengabaikannya dan dia rasa, dia lebih baik mati

Dia sebenarnya sedang berada diantara bisikan setan dan rayuannya yang memanasi hati

Di saat seperti ini, yang harus tertolong dalah rasa percaya, iman kepada sang Illahi!

Karena di setiap penjuru itu, di setiap menara itu, semua mengumandangkan asma Illahi

Ya Rabbi, Ya Rabbi, Ya Rabbi..

Selamatkan dia dari rasa dengki kepadaMu yang tentu akan membuat dosa tak tertandingi

Selamatkan dia, lindungilah dia, berikanlah dia cahayaMu, yang begitu terang menyinari hati

Karena detik ini, setetes air bening dari matanya yang sayu, turun membasahi pipi..

Kini dia terguncang bendengar lantunan “Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar, LAAILAHAILLALLAHUALLAHUAKBAR, Allahuakbar Walillahilham”

Ya Rabbi, Ya Rabbi, Ya Rabbi..

Ampunilah dia, karena sesungguhnya, dia korban dari ketidakpedulian manusia, yang kemudian ia menganggap Tuhannya pun tak peduli lagi

Ampunilah dia, karena kini, dia telah melihat cahayaMu yang menerangkan mata hati

Ya Rabbi, Ya Rabbi, Ya Rabbi..

Hanya kepadaMu kami semua kembali..

AIR MATA DI MALAM 10 DZULHIJJAH

Malam 10 dzulhijjah 1431 / 16 November 2010



Bismillah..

Apa yang kalian rasakan jika kalian sedang tak nyaman dengan suasana rumah, lalu kalian melarikan diri ke suatu tempat, yang kalian kira tempat itu akan menenangkan kalian, dan yang terjadi malah sebaliknya, tempat yang kalian pilih untuk ‘melarikan diri’ tersebut tambah membuat kalian tidak nyaman? Marah? Ya. Kesal? Tentu. Jengkel? Apalagi. Segala rasa tak enak memenuhi hati. Tapi sebisa mungkin, kendalikan hati, jauhkan dari rasa-rasa tersebut, secepatnya ucapkan istighfar, astaghfirullahaladzim…

Apa yang kalian lakukan jika kalian sedang jatuh, lalu kalian mendantangi seseorang yang kalian kira akan memotivasi kalian, tapi yang terjadi malah sebaliknya, orang tersebut malah lebih membuat kalian lebih merasa jatuh? Sedih? Betul. Marah? Mungkin. Sebal? Hal yang wajar. Segala rasa dengki tiba-tiba muncul pada orang tersebut. Tapi ingatlah, dengki adalah awal dari rasa iri, hindarilah, cepatlah sebut asma-Nya, agar kita terhindar dari azab-Nya..

Dua ilustrasi diatas, menggambarkan dengan jelas suasana dan kondisi yang penulis alami saat ini, detik ini, waktu ini. Ya, disaat seluruh umat muslim di dunia sedang bergembira ria mengumandangkan gema takbir, mengagungkan nama-Nya, aku, disini, sendiri, terpuruk, jauh jatuh ke dalam lubang yang tak dapat dijangkau siapapun, sepi, sakit, pedih, menangis, gelap! Aku membutuhkan sebuah cahaya… saat cahaya seorang sahabat tak lagi dapat menentramkan hati yang sedang kemelut, aku butuh cahaya-Nya, cahaya yang aku yakini dapat mendamaikan seluruh jiwa, raga, fikiran, serta hatiku. Aku berharap cahanya itu segera datang padaku, meraihku, namun tak mengambilku. Aku tak bisa hidup tanpa-Mu, Rabbku… ampuni hamba yang selama ini jauh dari-Mu, ku sadari sejak adanya musibah ini, aku lebih ingat pada kodratku, yaitu sebagai

seorang hamba, yang harus patuh pada perintah-MU, ampuni hamba Ya Rabbunnass, kasihanilah hamba Ya Rabbularsy… :’(

Sabtu, 13 November 2010

belajar ngedit photo


Aplikasi : Meitu
Editor : Syabina Aghni M




Aplikasi : Meitu
Editor : Syabina Aghni M



Aplikasi : Meitu
Editor : Syabina Aghni M


Jumat, 12 November 2010

MULUT PALING ELASTIS SEDUNIA

dicopy dari okezone.com:
Rekor Dunia Guinness kini mendapatkan peserta yang lagi-lagi terbilang sangat unik. Dia adalah Francisco Domingo Joaquim (20), dari Angola, berhasil memecahkan rekor sebagai mulut paling elastis di dunia.

Joaquim atau yang biasa dikenal dengan Chiquinho, seperti tokoh film kartun di dalam dunia nyata. Mulutnya sangat lebar sehingga bisa memuat satu botol kaleng soda di dalam mulutnya.
Chiquinho memiliki lebar mulut mencapai 6,69 inci, dengan demikian dia berhak mendapatkan tempat yang paling prestisius di Buku Rekor Dunia Guinness.
Baru-baru ini dia berhasil memukau pemirsa televisi di Italia karena mampu mengeluarkan dan memasukkan sebuah botol kaleng soda dari mulutnya sebanyak 14 kali dalam waktu satu menit. Demikian lansir AOL, Rabu (27/10).
Kompetisi mulut elastis yang digelar di Roma, Italia juga banyak dikunjungi peserta yang mencoba memasukkan benda seperti, gelas kopi dan botor bir, hanya untuk mendapatkan pengakuan sebagai mulut paling lebar di dunia. Tapi tak ada yang bisa menyaingi Chiquinho, yang menjadi bintang lokal setelah menunjukkan mulutnya di jalanan Luanda Ibu Kota Angola. Selama ini pun Chiquinho tidak pernah mengunjungi dokter gigi, tapi dokter gigi menyatakan bahwa giginya sangat sehat.
Pemuda yang belum pernah mengenyam pendidikan ini berharap bahwa suatu hari dia dapat bersekolah, tapi tampaknya dia tidak akan mendapatkan beasiswa dari kompetisi ini.(okz)

TRANSLATOR INDONESIA-SUNDA

transator bahasa indonesia ke bahasa sunda,
buka alamat ini : http://tarjamah.sabilulungan.org/teks.php
alhamdulillah tugas saya jadi lebih ringan dengan adanya transaltor bahasa tersebut.
terima kasih kepada pihak yang telah menyediakan website tersebut, dah kepada pihak yang memperkenalkan saya pada website tersebut.
syukron, jazzakallah :)

Senin, 05 April 2010

ENTAHLAH, MUNGKIN TEKANAN BATIN (2)

...Tapi kemudian, terbayang kembali nama nama latin di pelajaran tersebut. Ah gamaauuuu! Aku gasuka ngapalin nama nama itu! Benciii!

Kenapa harus aku? Kenapa ibu harus milih aku? Apa gara gara nilai biologiku bagus? Ah kalau tau begini akhirnya, mendingan aku di remed waktu itu -,-

Aku kembali putus asa.

Syabina harus bisa! Syabina ga boleh jadi pengecut! Syabina bisa!
Harus bisaaaaa! Jerit batinku.

Akhirnya, dengan perasaan yang kacau balau. Aku menyaipkan diriku untuk mendatangi sekolah.

Aku melihat hapeku, ada balasan dari Desi. Hmm aku harus mampir ke rumahnya, aku sudah janji.

Saat berpamitan pada bibi, aku ketus. Entah mengapa, aku masih dongkol dengan paksaan ini. Begitupun saat aku berjalan menuju rumahnya Desi, aku bertemu teman sekolahku. Akupun membalas sapaannya dengan ketus. Ah kenapa aku ini?

Aku berjalan menuju rumahnya Desi, aku kesana untuk mebayar pulsa yang aku beli kemarin. Ga enak kalo terlalu lama bayarnya.

Setelah sampai dirumahnya Desi, aku buru buru memberikan uang itu.

Desi mungkin heran, mengapa disaat anak SMA (kecuali kelas XII) pada libur, aku malah memakai seragam sekolah.

Akhirnya aku ceritakan secara singkta pada Desi apa yang aku alami.

Tapi karena aku tak punya banyak waktu, aku cepat cepat pamit.

Aku menunggu angkot di depan gang rumahnya Desi.

Lama, tak ada angkot yang melintas.

Hmm mungkin Allah juga ga ngijinin aku buat pergi ke sekolah. Kataku asal dalam hati

Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya angkot yang aku caripun muncul.

Sepanjang perjalanan, aku masih memikirlan apa yang akan terjadi kedepannya.

Besok? Olimpiade? Huuuh -,-
Rasa sebal, marah, dongkol, benci, semua menyatu.

Aku benar benar tidak suka dengan paksaan ini!

Aku ingin menangis, tapi aku sedang berada di angkot. Aku masih punya rasa malu. Akhirnya aku tahan rasa itu.

Sampai di gerbang SMAN 3 Subang. Sepi.

Mungkin kelas XII sedang pusing mengerjakan soal US mereka masing masing.

Aku tadinya akan langsung masuk dan menuju perpustakaan sekolah, tapi aku malu. pasti banyak guru guru di dalam. Ditambah dengan mukaku yang sembab karena habis menagis tadi di rumah dan menahan tangis tadi di angkot.

Akhirnya aku duduk dibawah pohon belimbing. Seorang satpam memperhatikanku. Tapi aku tak peduli.

Aku mengsms mamaku, tapi lama tak ada balasan. Akhirnya aku menelfonnya.

Mamaku datang dari arah dalam. Aku menghampirinya.

Mamaku heran, bukannya tadi aku ga mau ke sekolah?

Akhirnya aku bercerita, Bu Yuyun maksa aku, pake bawa kepala sekolah segala lagi -,-

Mamaku mengajak aku duduk disebuah bangku panjang di depan kelas XII IPS

Aku disana berdialog dengan mamaku, cukup alot. Karena aku sulit berkata kata. Aku sedang marah, sebal, dongkol, benci!

Aku memalingkan muka dari wajah mamaku. Aku tak kuasa menatap matanya.

Mamaku meyakinkanku. Ah tapi aku taj pernah yakin dengan kemampuanku sendiri!

Aku tak kuasa menahan tangis, akhirnya aku menagis disana. Di bangku panjang depan kelas XII IPS. Ya, aku memang cengeng.

Aku menghapus air mataku dengan tissue yang aku bawa. Tapi tissue itu tak berguna sama sekali.

Akhirnya aku berlari ke toilet yang berada di ujung kelas XII IPS.

Saat berlari tersebut, aku sempat berpapasan dengan mantan guru fisika ku, aku menyalaminya dengan muka tertunduk, beliau senpat bertanya, "Kenapa? Kok nangis?" Aku tak mengiraukannya

Di dalam toilet aku menangis sepuasnya, aku nyalakan keran sekencangkencangnya agar dapat menelan suara tangisku.

Aku tertekaaan! Sungguh tertekan.

Setelah reda tangisku dan sedikit hilang bekas tangis dimataku, aku keluar toilet.

Mama sudah menungguku diluar toilet.

Mama bilang, "udah biarin, gapapa ga ikutan juga. Mama udah bilang ke Bu Yuyun"

Saat itu aku masih dongkol. Aku tak berkata apa apa. Aku bingung harus senang atau bagaimana.

Mama lalu mengajakku bertemu bu Yuyun di ruang guru.

Spontan aku menolaknya, aku lebih baik pulang ke rumah.

Lantas mama mengantarkanku sampai ke gerbang.

Aku pulang, menaiki angkot yang biasa aku naiki jika pulang sekolah.

Hhhhhh.. Aku tak tahu apa yang terjadi pada diriku sendiri.

Aku memang merasa lega karena tak jadi mengikuti OSN itu. Tapi masih ada yang mengganjal di hati.

Mungkin sekolahku tak mengirimkan wakilnya untuk mapel Biologi. Karena aku tak mau mengikutinya. Tapi salah sendiri, kenapa mintanya dadakan? Seh , sebal !

Mungkin , aku telah menyelesaikan masalah ini. Tapi aku rasa aku memulai suatu masalah baru.

Ya, aku tak tahu bagaimana nanti jika aku bertemu dengan Bu Yuyun. Di kelas ataupun dilingkungan sekolah lainnya.

Aku merasa bersalah. Tapi ah, beliau juga salah.

Mungkin beliau kecewa berat dengan sikapku. Tapi itu semua demi kebaikanku. Aku tak mau stress dengan beban itu.

Hm aku hanya bisa berdoa, supaya nanti jika aku bertemu dengan beliau, aku maupun beliau telah melupakan hal ini. Amin.

Ditulis : 05042010 pukul 13.11

ENTAHLAH, MUNGKIN TEKANAN BATIN (1)

HANYA SEKEJAP, NAMUN MERUBAH HIDUPKU.

Subang, 5 April 2010

Kejadian ini terjadi beberapa jam lalu. Ya, hanya sekejap. Namun itu membuat aku sangat tersiksa.

Saat itu aku sedang sarapan sambil menonton Dahsyat, acara musik yang disiarkan RCTI.

Tiba tiba telepon rumah berdering, aku yang sedang mengunyah sarapanku, malas malasan mengangkat telepon.

Begini kira kira percakapanku di telepon itu

Suara di sebrang sana "Nggie? Ieu nggie?"

"Enyaa, naon mah?" Kataku tak begitu jelas, karena masih mengunyah nasi dan tumis kangkung, sarapanku.

"Gie saur Pa Yaya hoyong teu ngiringan kebumian tea, ayeuna enggal kadieu" Pinta mamaku

"Hah? Naon alim ah, enjing kan OSN na? Meni di dadak, alim!" Kataku tegas

"Yeh saur Pa Yaya kedah ceunah, nyobian weh atuh" Mamaku masih meminta

"Alim! Ayeuna teh nuju seueur tugas mamaah, seueur nu kedah dikerjakeun nuju liburan teh" Jelasku

"Nya ayeuna kadieu heula weh, bimbingan heula, keputusan ngiring atau henteu na mah kumaha ngke" Mamaku tetap meminta

"Aaaah alim mama! Aliiimmm!" Aku mulai tak tenang

"Tuh da Pa Yaya, hm nya ntos lah. Lain mah nyobian heula" Mamaku sedikit kecewa

"Da saur nggie alim nya alim. Dadakan pisan sih" Kataku ketus, sebal!

"Nya ntos, assalamualaikum" Mamaku memutus telepon sebelum aku menjawab salamnya.

Aku kembali ke tempat dudukku, melanjutkan sarapan dengan hati tidak tenang.

Saat selesai makan, aku pergi ke dapur untuk minum dan mencuci piring.

Saat mencuci piring itu, khayalanku beraksi.

"Hmm gimana kalo nanti Pa Yaya yang neleponnya, terus maksa aku, mau ngomong apaan aku? mati deh udah, ga bakalan bisa nolak!"

"Ah berarti nanti kalo ada nomer yang ga dikenal nelfon ke hape aku, aku diemin aja deh, pasti itu Pa Yaya yang mau maksa aku"

Setelah beres mencuci piring, aku singkirkan semua khayalanku yang ga jelas itu.

Aku masuk kamar, meraih hapeku. Oiya, aku ada janji mau pergi ke rumahnya Desi pagi ini.

Lalu aku sms Desi untuk memastikan dia ada dirumah.

Saat aku telah siap berpakaian untuk pergi ke rumah Desi, aku kembali melihat layar hapeku.

Belum ada balasan dari Desi. Aku memainkan hapeku.

Tanpa sengaja ada panggilan masuk yang aku reject.

Aku belum sempat melihat nomor tersebut. Karena begitu ada panggilan masuk, tanganku sedang memijit tombol reject.

Penasaran aku buka log di hapeku. Buka log, panggilan, panggilan masuk, oh nomer baru ternyata yang aku reject tadi!

Pikiranku langsung melayang ke khayalan saat mencuci piring tadi.

Wah, gimana kalo yang baru aja aku reject tu Pa Yaya?

"Ah bodo amat deh. Bagus aku reject!" Kata satu sisi hatiku.

"Tapi kamu ga sopan, masa ngereject telfon dari guru?" Kata satu sisi hatiku yang lain.

"Seeeh, ga penting deh ah mikirin itu!" Aku berkata akhirnya.

Aku ke meja riasku, memoles wajahku dengan bedak tipis.

"Ih si Desi kok ga bales aja yaa?" Pikirku dalam hati

Aku meraih hapeku kembali.

Ada panggilan masuk! Dan, nomor yang memanggil ituu, nomor yang tadi aku reject! Omaigad !

Dengan hati berdebar, aku biarkan hapeku menyala terus. panggilan masuk itu aku diamkan. Aku tak berani mengankatnya, apalagi merejectnya!

Akhirnya hapeku berhenti menyala, satu panggilan tak terjawab.

Aku keluar kamar, dan kembali menonton Dahsyat.

"Lama juuga ya Desi bales smsnya" Kataku dalam hati.

Telepon tumah berdering.
Hatiku bergemuruh tak keruan.
Aku malas mengangkatnya.
Tadinya aku mau menyuruh bibiku untuk mengangkatnya.
Tapi entah dorongan apa yang membuat aku meraih telepon rumah tersebut.

"Halo?" Kataku

"Ini nggie?" Tanya seseorang disebrang sana. Suara seorang wanita, tapi aku tak mengenal suaranya.

"Iya, ini siapa?" Tanyaku hati hati. Aku mulai dekdekan

"Nggie ini Bu Yuyun, sekarang ke sekolah ya, bawa bukunya. Ibu tunggu di perpustakaan, ikutan OSN Biologi tea ya, sok cepetan siap siap. Tadi katanya lagi banyak tugas ya? Kata kepala sekolah tugasnya nanti aja, sekarang mah nggie nya ke sekolah aja" Suara disebrang sana tak memberikan aku kesempatan untuk berbicara sedikitpun.

"Halo? Nggie? Masih disitu?" Kata Bu Yuyun

Aku baru tersadar, barusan aku bengong! "Eh iya bu?" Kataku pura pura bego

"Ya udah cepetan sekarang ke sekolah. Ibu tunggu. Ibu mah maksa, jadi nggie harus ke sekolah sekarang"

"Harus sekarang bu?" Tanyaku, masih bego.

"Iyaa sekarang, cepetan ya" Bu Yuyun, guru biologiku yang terkenal jayus, menutup telfonnya.

Tanpa berkata kata, aku lari ke kamar.

Aku menangis.

Mereka ga punya perasaan banget sih! Mereka gatau rasanya dipaksa. Ah besook, gilaaa, BESOK! Kenapa musti dadakan banget sih? Apa mereka gatau, ga gampang tau ikut sebuah olimpiade itu! Meski itu pelajaran yang aku kuasai, tapi tetep aja. Ga sanggup!

Gini nih, susahnya jadi anak yang dikenal guru. Susahnya jadi anak yang nilainya lumayan, ditambah anak guru lagi! Mampus deh!

Haaa mending kalo aku suka sama pelajarannya, ini? Hih naudzubillah, pelajaran hapalan nama nama latin! Ngeri ngebayanginnya juga.

Kalo boleh milih, aku mending kabur ke ujung dunia aja, daripada harus berhadapan dengan hari esok. Sumpah aku ga sanggup! Tekanan batin.

aku beneran gamauu. Sueer aku gamauu.

Tapi ya ampuun, kenapa si ibu bawa bawa kepala sekolah segalaa. Mati kutu akuu!

Hmm okeey, aku harus dewasa. Aku harus siap. Siap saat dibutuhin sama sekolah. Ya, aku harus bisa. Masa bodo ntar hasil olimpiadenya kaya gimana, yang penting aku ngewakilin sekolah!

Aku memberi semangat pada diriku sendiri.

Akhirnya aku berganti pakaian. Aku mengenakan seragamku. Kemudian memasukkan buku buku biologi ke tasku.

Tapi kemudian..

Selasa, 23 Maret 2010

CERBUNG -CINTA SEGITIGA- part II

ni lanjutan episode I nih, maaf kalo ga nyambung, hehe :D

Check This Out..

(Setelah Ray melongo)

@Di dalam mobil

"Gilee cak, yang barusan ngelewat tu siapa??" Tanya Ray antusias.

"Oo pantesan lu mlongo ga jelas gitu, ngeliatin si Oik ya lu?!"

"Oikk.." Ray bergumam dgn senyum mengembang



Cakka geleng-geleng.

"Cabut ah mang!" Cakka memberi perintah pada supirnya.

@SMP IDOLA CILIK, Jakarta

"RAY!"

Ibu Irra, guru Sejarah kelas 8B menepuk meja Ray ketika melihat sang pemilik meja tengah melamun.

"Eh iya bu?" Ray gelagapan.

"Kamu memperhatikan ibu apa tidak?"

"Merhatiin ibu kok, suer!" ray mengacungkan telunjuk dan jari tengahnya, suer!

"Kalau kamu memperhatikan, coba kamu deskripsikan apa itu Pithecantropus Erectus !" Perintah bu Irra.

"Oikk.." Jawab Ray lantang, dgn spontan.



"Hah?" Ibu Irra bingung.

"Ray aneeh, hahahaha" kelas 8B pun riuh dgn tawa, tetapi tidak dgn Cakka, orang yang duduk satu bangku dgn Ray, ia hanya tesenyum kecut, penuh misteri..

Ray masih celingukan kebingungan melihat teman-temannya yang mentertawakannya.

@ Kantin SMP Idola Cilik

"Cak, lu kenal si oik itu yaa?" Tanya Ray dgn antusiasme yang sangat tinggi, melebihi tingginya puncak gunung jaya wijaya, wow!

"Emang napa?" kata cakka jutek, setelah menyeruput jus alpukatnya.

"lu kenal dimana?"

"Dia tetangga baru kita" cakka masih jutek

"rumahnya yang mana cak?" ray masih belum puas.

"Di depan rumahnya Deva.."

"Ah pulang sekolah gue maen ahh.."

Cakka melahap siomaynya, tak peduli dengan ray yang sedang sumeringah membayangkan kejadian yang Yang bakal terjadi nanti sore, saat dia main ke rumahnya oik..

"Oikk.." ray masih bergumam sendiri.

Cakka meninggalkan ray sendiri di kantin (walau sebenernya ray ga sendiri, di kantin banyak orang mamen!)

Saat pulang sekolah

"Cak, kata mama, mang didin ga bisa jemput, mobil masuk bengkel"

"Oh" Jawab Cakka tak peduli

"Terus kita gimana pulangnya?"

"Gue ada eskul basket dulu, lu pulang aja duluan, pake bis aja lah" Cakka nyelonong pergi dengan watados (wajah tanpa dosa)

"Yah gue pulang sendiri deh" Ray berjalan keluar sekolah..


*******

Segini dulu yaa Part II nyaa..

Disini sengaja Ray sama Cakka nya jadi kelas 8 , soalnya supaya agak gedean dikit gituu.. Hehe

Nah sekarang udah tau kan yang bikin Ray melongo tu apaa..

Tapi ada apa dengan Cakka? Kok dia jadi jutek setengah mati gitu sama Ray?

Makannya , tungguin aja parti III nyaa..

Oyaa , masih ditunggu saran dan kritiknyaa yaa..

Okee see you ..

CERBUNG -CINTA SEGITIGA- part I

Bismillah..

Saya mencoba menulis cerbung tentang anak anak icil nih, tapi maaf kalo nantinya gak nyambung, hehe :D



Judulnya :
CINTA SEGITIGA

"RACUUN.. RACUUN.. Mati laju darahku memang kau Racuuun.."
alarm hape ray yang emang distel pake lagunya Changcuters itu bunyi tepat jam 05.00, ray memang bangun, tapi untuk mematikan alarmnya itu dan kemudian kembali tidur (dasar ray, ckck)

Jam 06.15
"Ya ampun RAAAAYYY!" Mama Rita, mamanya Ray kaget ketika mengetahui bahwa anak bungsunya masih tertidur dikamarnya.

"Aaaa mama apaan sih teriak teriak, belek ray jd pada loncat loncat nih denger teriakan mama" ray mengucek ngucek matanya dgn malas

"Lah kamu ini gimana sih, udah jam 6, masih aja enak enakan tidur! Ga sekolah apa?"

"Suer ma jam 6?" ray terperanjat dan langsung melihat jam dinding di kamarnya,

"Mati gue!" Ray menempelkan telapak tangannya ke jidatnya,

Ray pun langsung terbirit ke kamar mandi sambil teriak,

"Cakkaaa, gue mandi 15 menit ajaa kokk, jangan tinggalin gue berangkat ke sekolahnyaaaa!!"

Cakka, sepupunya ray yang sedang asik sarapan nasi goreng hanya tertawa mendengar teriakan sepupunya itu,

"Cak, kata tante juga, kamu tidur sekamar aja sama Ray, biar ray ketularan bangun paginya kamu, kan kalo dia telat mulu, kamu juga yang susah"

"Ah tante kaya yang gatau ray aja, dia kan kalo tidur serasa dia jadi drummer paling hebat sedunia, bisa bisa kalo aku satu kamar sama dia, aku jadi drum nya lagi, abis lah aku digebukin!"

"Bisa aja kamu cak" Mama Rita, yang sudah dianggap mama kandung oleh cakka tertawa mendengar argumentasi dari cakka.

"RAAY! Buruann! Jam 7 kurang 20 nih!" cakka berteriak dari mobil yang sudah d parkir di depan rumah

"Iye iyee, sabar dikit napa cak, ngertiin gue yang tadi bangun telat!" Teriak Ray dari dalam rumah.

"Ah lu mah dikasih pengertian malah makin menjadi jadi.. Buruaaan!!" sekali lagi cakka berteriak.

"Hh hh hh hh.."
Ray ngosngosan lari dari dalam rumah ke parkiran.

Tapi seketika ngosngosannya berhenti ketika matanya menemukan suatu objek yang baru kali ini dilihatnya.

Satu detik, dua detik, tiga detik, ray masih melongo..

"RAY!" teriakkan cakka membuat ray kembali ke dunianya.


********

part satunya segini dulu ajaa yaaa :)

hayoo, penasaran kan sama apa yang diliat RAY ?

Makannya, tungguin aja part II nyaa, Insyaallah segera di posting.

Yang sabaar yaa , hehe :D

Oiya , dimohon kritik dan saran yang membangunnya ya :)

makasiih :)

BIODATA IDOLA CILIK 3

Biodata Lintar
Nama Lengkap : Halilintar Mahaputra Edi Morgen
Alamat : Simpang by pass, Ketaping, PADANG
Tempat/ Tanggal Lahir: PADANG, 19 maret 1998
Umur : 11 tahun
Kelas : 6 sd
Sekolah : SD ADABIAH PADANG
Hobi : Maen Gitar Pake Tangan Kiri, Nyanyi
Mak. Favorit : Kepiting
Warna Favorit : Kuning
Anak pertama dari 4 bersaudara

Biodata Ozy
Nama lengkap: Ahmad Fauzi Adriansyah
Nama panggilan: Ozy
Tanggal lahir: 6 Desember 1998
Sekolah: MTsN Nobel Makassar (kelas 1)
Ciri khas: warna suara yang khas dengan cengkok Melayu

Biodata Alvin
Nama lengkap: Alvin Jonathan Sidunata
Nama panggilan: Alvin
Tanggal lahir: 20 September 1998
Sekolah: SMP Kalam Kudus Malang (kelas 1)
Latar belakang: Anank piatu, sering nyanyi untuk pelayanan dan konser di gereja
Umur: 12 Tahun
Hobi: main bola, football
ciri khasnya: cuek dan gak lebay

Biodata Deva
Nama lengkap: Anak Agung Ngurah Deva Ekada Saputra
Nama panggilan: Deva
Tanggal lahir: 15 November 1997
Sekolah: SMP 2 Denpasar (kelas 1)
Bakat: Menari Bali dan jago berbahasa Jepang

Biodata Rizky
Nama lengkap: Rizky Maulana
Nama panggilan: Rizky
Tanggal lahir: 20 Maret 1998
Sekolah: SDN Pisangan Baru 15 Pagi, Jakarta Timur (kelas 6)
Cita-cita: ingin membahagiakan orangtua

Biodata Daud
Nama lengkap: Daud Waas
Nama panggilan: Daud
Tanggal lahir: 7 Juli 1997
Sekolah: SMPN 11 Ambon (kelas 1)
Latar belakang: Anak nelayan dan penjual pisang goreng

Biodata Olivia
Nama lengkap: Olivia Ruth Tiurmaida Pasaribu
Nama panggilan: Olivia
Tanggal lahir: 9 September 1999
Sekolah: SD Santa Maria Monica, Bekasi (kelas 5)
Ciri khas: Warna vokal yang nge-rock

Biodata Nova
Nama lengkap: Nova Chintya Sinaga
Nama panggilan: Nova
Tanggal lahir: 28 Mei 1998
Sekolah: SD Wonosari, Medan (kelas 6)
Ciri khas: Kemampuan vokal yang mencapai nada-nada tinggi

Biodata Rio
Nama : Mario Stevano Aditya Haling
NP : Rio
TTL : Tomohon, 24 Oktober 1997
Agama : Kristen Protestan
Ibu : Amanda Kasengke
Ayah : Zeth Haling
Sklh : SMPN 2 Tondano (Minahasa)
Kelas : VII
Prestasi : Juara 1 Idola Cilik Minahasa
Bakat: Mahir bermain gitar

Biodata Zevana
Nama lengkap: Zevana Arga Ane Angesti
Nama panggilan: Zevana
Tanggal lahir: 24 Desember 1997
Sekolah: SMP 39 Surabaya (kelas 1)
Ciri khas: Warna vokal yang berat seperti penyanyi jazz

Biodata Nyopon
Nama lengkap: Marclif Nyopon Korompis
Tanggal lahir: 12 Maret 1999
Sekolah: SD GMIM Wori, Manado (kelas 6)
Latar belakang: Anak nelayan dan penjual nasi keliling

Biodata Keke
Nama lengkap: Gabriel Angeline Thalita Pangemanan
Nama panggilan: Keke
Tanggal lahir: 8 Oktober 1998
Sekolah: SDK Sang Timur Semarang (kelas 6)
Hobi: Menyanyi, baca komik, main game sambil nyanyi
Ayah: Jefta Pangemanan

Biodata Ray
Nama lengkap: Muhammad Raynald Prasetya
Nama panggilan: Ray
Tanggal lahir: 22 Oktober 1997
Sekolah: SMP Tunas Jakasampurna, Bekasi (kelas 1)
Anak ke : 3 dari 3 bersaudara
Nama Ayah: Ryan
Nama Ibu: Rita Nurwita
Prestasi: Best Drummer Nasional tahun 2008

Biodata Dea
Nama lengkap: Dea Christa Amanda
Nama panggilan: Dea
Tanggal lahir: 11 Desember 1998
Sekolah: Sekolah Dasar Percontohan Negeri (SDPN) Medan (kelas 6)
Cita-cita: Dokter dan penyanyi

Kamis, 21 Januari 2010

Translator bahasa sunda

transator bahasa indonesia ke bahasa sunda,
buka alamat ini :
http://tarjamah.sabilulungan.org/teks.php
alhamdulillah tugas saya jadi lebih ringan dengan adanya transaltor bahasa tersebut.
terima kasih kepada pihak yang telah menyediakan website tersebut, dah kepada pihak yang memperkenalkan saya pada website tersebut.
syukron, jazzakallah :)

Senin, 18 Januari 2010

jatuh apa terperosok ?


entah ini apa yang sedang saya rasakan .
tp sungguh ! sakit yang teramat .
bergetar, mengilu dan mengerang *Lagunya Nirina Zubir yang Hari Ini, Esok dan Seterusnya*
ahh saya tak bisa mendeskripsikannya dengan kata-kata .
Ya Allah ..
aku tau rasa ini tak baik untukku .
bantulah aku untuk meremove nya dalah jiwa dan fikiranku ..

Kamis, 07 Januari 2010

PACARAN = MENDEKATI ZINA

Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah sesuatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (Al Isra : 32)

Ayat diatas telah jelas menyebutkan bahwa kita DILARANG MENDEKATI ZINA. Nah, jika mendekati zina saja sudah dilarang, apalagi zina-nya itu sendiri. Naudzubillah!
Dan yang saya ketahui, diantara berbagai macam CARA UNTUK MENDEKATI ZINA, yang paling akrab dengan kehidupan sehari-hari remaja seperti saya ini, yaitu BERPACARAN! Ya, berpacaran…

Berpacaran dikalangan anak muda jaman sekarang ini sudah hampir seluruhnya melampaui batas, kita sudah sering mendengar bukan, kata MBA atau married by accident? Dan apa yang menjadi penyebab hal itu bisa terjadi? Ya, berpacaran! Dengan adanya hal seperti itu, banyak masa depan anak Indonesia jadi madesu, madenyu, madenong, alias masa depan suram, masa depan nyungseb, masa depan nonggeng alias tak memiliki arah. Sayang sekali bukan? Padahal masa depan Indonesia berada di tangan para remaja seperti kita ini!



Para remaja seringkali menyebutkan bahwa alasan mereka berpacaran yaitu untuk menambah motivasi belajar. BULLSHIT! Mengapa saya bilang semua itu bohong? Karena nyata-nyatanya pacaran malah membuat nilai mereka di sekolah jadi amburadul. Waktu belajar tersita untuk pacaran, waktu untuk konsentrasi belajar tergantikan oleh mikirin si doi. Lah terus dimana motivasinya? Nihil. Tak ada.

Mungkin sudah tidak asing lagi kata pacaran ditelinga kita, para remaja. Dan mungkin sudah menjadi kebiasaan atau bahkan kewajiban bagi para remaja. Yang saya ketahui dan saya rasakan, remaja yang belum pernah pacaran itu dianggap kuno, kuper, gak laku, kampungan, dan lain-lain.

Berdasarkan pengalaman yang saya alami sendiri, memang, besar sekali rasa ingin berpacaran itu. Kadang iri juga melihat teman yang selalu membangga-banggakan pacarnya. Huh sabaar sabaar bin! Tapi belakangan saya baru sadar. Ya, setelah saya memahami kandungan ayat yang saya tulis diawal tulisan ini, saya diselamatkan oleh Allah Swt! Saya sepatutnya bersyukur, karena saya tidak pernah diberi kesempatan untuk berpacaran. Karena PACARAN ITU ADALAH SALAH SATU DARI SEKIAN BANYAK JALAN UNTUK MENDEKATI ZINA. Dan mendekati zina itu sudah jelas DILARANG!

Alhamdulillah, Alhamdulillah wasyukurillah… ternyata begitu sayangnya Allah terhadap saya. Tapi saya malah tidak menyadarinya. Hmm okee mulai sekarang akan saya REMOVE keinginan untuk berpacaran itu. Akan saya kubur dalam-dalam hasrat itu. Tapi kalau rasa suka tapi yang gak pengen memiliki mah wajar kan? Gapapa kan? Hehehe. Biarlah nanti kalau saatnya udah tiba, mungkin saya bisa berpacaran. Ya, saya akan berpacaran! Tapi setelah saya menikah! Waw menikah? Perasaan jauh sekali kata itu dari saya?! Ah biar waktu yang menjawabnya… (Nah loh? Nyambung gak sih? Heuheu)

Ya sudahlah, mungin sekarang memang sudah saatnya berpacaran? BUKAN! Sekarang saatnya saya menutup tulisan ini.. yuk ah! Wassalamu’alaikum! (Nah loh? Perasaan tadi awalnya gak pake salam deh, kenapa sekarang diakhirnya malah ada salam? Ah biarlah.. gaul saeutik teu kunanaon nyak! Yayayaya? Hehehehe) :)

KENANGAN MASA SMP


Kenangan ini muncul kembali saat aku berniat mengambil kertas kosong di map yang terletak diatas rak buku kamarku. Di dalam map tersebut, terdapat kertas-kertas hasil PraUN ku sewaktu di SMP. Ada secercah rasa sombong ketika aku mengenang kembali kertas tersebut beserta isinya. Ya memang.. namaku berada pada deretan teratas hasil PraUN dalam dua kali periode. PraUN 1 dan PraUN 3.
Alam khayalku beranjak ke masa itu, masa dimana hampir seluruh anak kelas 9 SMP Negeri 2 Subang memenuhi papan pengumuman yang terletak di dekat ruang guru. Saat itu aku sedang berada di kelas bersama sahabatku, Anindya. Temanku yang lain masuk ke kelas dan memberi tahu jika pengumuman hasil PraUN telah dipasang. Aku dan Nindy -panggilan akrab dari Anindya- bersigap menuju papan pengumuman.
Setelah berlari, aku pun menemukan segerombol anak kelas 9 memenuhi papan pengumuman. Aku tak bisa menyusup ke dalam gerombolan itu. Akupun tak bisa melihat dari kejauhan kertas pengumumah yang dipasang agak tinggi tersebut. Badanku terlalu mungil untuk melihatnya. Akhirny aku harus sabar menunggu hingga para gerombolan itu satu persatu bubar. Aku sempat melihat raut wajah mereka saat meninggalkan papan pengumuman, ada yang sumeringah, mungkin dia lulus PraUN, nilainya memuaskan dan rankingnya mungkin diatas, adapula yang wajahnya kusut, ringsek, teu mangrupa! Bukan karena ia memiliki wajah yang tak sedap dipandang, mungkin hasil PraUN nya tak memuaskan, berada dibawah garis kelulusan atau mungkin rankingnya tak setinggi yang ia harapkan. Tapi yang aku herankan, masih saja ada yang berkata seperti ini setelah melihat papan pengumuman itu, “Anj*ng, urang teu lulus euy! Edan eta nilai!” bukan, bukan kata itu yang membuat aku heran, tapi dia itu -orang yang berkata demikian- berkata sambil tertawa dan wajahnya tak menampakkan sedikitpun kekecewan dan penyesalan. Aneh. Ya aneh aku bilang. Tapi sudahlah, tak penting juga memikirkan anak itu. Yang penting sekarang aku harus melihat hasll PraUN ku!
Dan… JERENGJEENGG!! Namaku berada pada posisi teratas! Yaa, aku ranking pertama se-SMP di PraUN ke-2 ini! Alhamdulillah, wansyukurillah, betapa bangganya aku... “Mama papa, aku pulang dengan kemenangan!” pekikku dalam hati. Lalu aku pandangi lagi kertas pengumuman tersebut, nilaikuu… Bahasa Indonesia 8.20, Matematika 9.47, IPA hanya 7.00, dan 9.20 untuk Bahasa Inggris! Fantastis bukan? (Walaupun nilai IPA ku pas-pasan) Alhamdulillah, bertambah lagi rasa syukurku... Makasih Ya Allah 
Aku kembali menatap kertas pengumuman yang membuatku hatiku berlompat-lompat kegirangan. Aku melihat deretan nama di bawah namaku, Alda Wydia Prihartini Azar, Yuri Ardhya Stanny, dan Iffianti Azka Atsani. Hmm, mereka bertiga adalah sahabat terbaikku. Kami memang sering berebut posisi teratas dalam ranking di SMP tercinta ini, tapi diluar itu… Kami adalah sekelompok sahabat yang memiki kesamaan rasa! Aku jadi teringat, pernah ada yang bilang -diluar aku, yuri, alda, iffi dan juga sahabat kami lainnya yang masuk sepuluh besar- kalau kami -aku, yuri, alda, iffi dan juga sahabat kami lainnya yang masuk sepuluh besar- hanya mau berteman dengan anak-anak yang otaknya diatas rata-rata saja. HEY! Kami sebenarnya tidak begitu! Kami hanya kebetulan saja suka belajar bersama sehingga kami bisa klop satu sama lainnya. Apakah itu salah? Aku rasa tidak. Ah tapi pendapat orang biarlah mengalir, kami tetap kami, WE ARE WHAT WE SAID! Itu semboyan yang dicetuskan oleh Iffi, sahabatku yang putih yang jago bahasa inggris.
Tersadar dari lamunanku, aku masih berada di depan papan pengumuman hasil PraUN, aku mencari nama sahabatku sekaligus teman sebangkuku, Anindya Sekar Utami. Dan ternyata… YEAH! Dia berada pada posisi ke-8! Progress yang bagus Nind! Nindy yang sedari tadi berada disampingku serta merta memelukku... “Syabiiiiin!!! Selamat yaa, kamu kesatu! Gak sia-sia aku ngajarin kamu… hehehe” Aku pun balas memeluknya, “Kamu juga selamat yaa, ranking kamu ada tepat dibawahnya si Ketos, hehehe” Wajah nindy seketika berubah jadi masam… Ya, Firman Firdaus, yang berada pada posisi ke-7, Sang ketua OSIS SMP kita tercinta, sekaligus orang yang dikagumi Nindy! Hihihi.
Aku dan Nindy mundur dari depan papan pengumuman tersubut. Aku melihat Iffi dan sahabatku yang lain baru datang dan baru melihat papan pengumuman hasil PraUN tersebut. Wajah mereka tak seceria yang aku bayangkan, menyiratkan bias kekecewaan! Mungkin mereka tak terbiasa berada diposisi dibawah ranking satu. Akupun seketika sadar diri, aku jadi merasa rendah, aku tak pantas berada di posisi teratas. Harusnya, salah satu dari Iffi, Alda ataupun Yuri yang menempati posisi tersebut. Mereka jauh lebih pantas dari pada aku.
Setau aku. Yuri, Iffi dan Alda itu dulu dari jaman SD sampai kelas 8, mereka selalu ranking 1. Saat tes masuk SMP pun, Yuri, Alda, dan Iffi berurutan menempati posisi hasil tes IQ TERTINGGI SEKABUPATEN! Bayangkaan.. sekabupaten sooob! Subhanallah.. Tapi apa yang aku punya? Waktu tes IQ itu saja, aku hanya mendapat angka 360, sedangkan Yuri, Iffi, dan Alda, mereka di atas 400! Jauh sekali bukan? Aku jadi tambah merasa tambah tidak berharga…
Setelah pembagian raport semester 5 -kelas 9 smt. 1- aku yang sekelas dengan Yuri dan Alda, tidak tahu bagaimana caranya, bisa menjadi ranking 1 dikelas! Alda mendapat posisi kedua dan Yuri ketiga. Aku merasa posisiku ini sangat menganggu mereka, sahabat-sahabatku… Dan kali ini terulang lagi, aku mendapat peringkat pertama pada saat PraUN kedua dan ketiga. Ya Allah... jujur aku merasa tidak ada apa-apanya dibanding mereka… aku tak tahu bagaimana harus menyikapi ini semua, haruskah aku memaki Engkau atas semua takdir-Mu ini? TIDAK! Itu adalah hal yang paling bodoh! Aku harusnya bersyukur atas semua yang telah aku capai berkat Izin-Nya. Alhamdulillaah wa syukurillah 
Tapi rasa bersalah ini, rasa rendah ini, rasa tak pantas ini, selalu menghantuiku.. “Maafkan aku, Yuri, Alda, Iffi… aku telah merebut posisi kalian…” :(