Diantara riuh gema takbir yang berkumandang di seluruh negeri
Lihat disana, disebuah pelosok yang teroslasi
Seorang anak, menatap nanar pada tubuhnya yang tak lagi ia urusi
Rasa lapar dan haus yang menyerangnya, tak lagi ia peduli
Bibirnya yang kering, tak sanggup lagi meminta petunjuk Illahi
Di kala semua orang sibuk mempersiapkan diri untuk idul adha esok nanti
Ia sendiri, tak ada yang peduli, sunyi sepi menjadi teman sejati
Hatinya kosong, cahaya terang yang beberapa saat lalu menghiasi, kini tiada lagi
Kemana lagi, dimana lagi, dia akan dihargai?
Jika ia rasa Tuhannya mengabaikannya dan dia rasa, dia lebih baik mati
Dia sebenarnya sedang berada diantara bisikan setan dan rayuannya yang memanasi hati
Di saat seperti ini, yang harus tertolong dalah rasa percaya, iman kepada sang Illahi!
Karena di setiap penjuru itu, di setiap menara itu, semua mengumandangkan asma Illahi
Ya Rabbi, Ya Rabbi, Ya Rabbi..
Selamatkan dia dari rasa dengki kepadaMu yang tentu akan membuat dosa tak tertandingi
Selamatkan dia, lindungilah dia, berikanlah dia cahayaMu, yang begitu terang menyinari hati
Karena detik ini, setetes air bening dari matanya yang sayu, turun membasahi pipi..
Kini dia terguncang bendengar lantunan “Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar, LAAILAHAILLALLAHUALLAHUAKBAR, Allahuakbar Walillahilham”
Ya Rabbi, Ya Rabbi, Ya Rabbi..
Ampunilah dia, karena sesungguhnya, dia korban dari ketidakpedulian manusia, yang kemudian ia menganggap Tuhannya pun tak peduli lagi
Ampunilah dia, karena kini, dia telah melihat cahayaMu yang menerangkan mata hati
Ya Rabbi, Ya Rabbi, Ya Rabbi..
Hanya kepadaMu kami semua kembali..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar